Quote:
|
Quote:
Selain asmara, cemburu juga kerap terjadi ketika berhadapan dengan atasan baru yang tadinya “hanya” junior di kantor.
|
Quote:
Belakangan di banyak perusahaan makin kerap terjadi pemutusan hubungan kerja, merger, reorganisasi, ataupun masuknya orang-orang baru menduduki sejumlah posisi. Relasi dengan atasan baru Anda bakal membawa pengaruh besar pada karier Anda. Jika Anda termasuk pegawai senior, mungkin saja timbul rasa tak terima yang membuat Anda jengah bekerja dengan bos baru. Untuk menghindarinya, mulailah belajar menyesuaikan diri dengan kehadirannya. Berikut sejumlah tips yang perlu Anda lakukan: |
Quote:
Quote:
2 Tetaplah fleksibel
Sangat mungkin pimpinan baru Anda memiliki keinginan dan gaya tersendiri dalam menjalankan roda pekerjaan di kantor dan bagaimana strategi meraih tujuan atau sasaran tim yang hendak dicapainya. Apa pun idenya, sebagai bawahan Anda harus siap terhadap berbagai kemungkinan, termasuk kemungkinan konflik gara-gara ide yang berseberangan. Jangan menutup diri. Perbedaan tidak identik dengan kiamat, kok. Tunjukkan niat baik Anda untuk mencoba pendekatan baru. |
Quote:
3 Jadilah bawahan yang bisa diandalkan
Dalam bulan-bulan pertama, atasan baru Anda pasti akan menghadapi berbagai tantangan. Dia pasti akan mencari staf yang bisa diandalkannya untuk mengatasi tantangan tersebut. Biarkan atasan Anda tahu bahwa selama ini Anda memang menguasai betul keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada. Ketika ada proyek serupa di masa datang, ia akan menawarkannya pada Anda. Tak ada salahnya juga untuk menyebutkan talenta yang Anda miliki di luar deskripsi kerja, semisal penguasaan program software terkini. Semakin besar kontribusi yang Anda berikan, akan semakin tinggi pula nilai Anda di mata atasan. Catatannya, jangan bersikap kebablasan, hingga atasan maupun rekan-rekan lainnya bisa saja akan mengaggap Anda sebagai penjilat. |
Quote:
4 Bersikap Sabar = Berbuat Kebajikan
Sewaktu jadi karyawan baru, Anda mungkin butuh waktu beberapa bulan sebelum betul-betul merasa nyaman mengerjakan tugas-tugas Anda. Jadi, yang paling aman adalah mengasumsikan kalau hal serupa juga berlaku bagi bos Anda. Bersikap sabar terhadap tuntutannya yang mungkin menjengkelkan, itu artinya Anda tengah berbuat kebajikan untuk diri sendiri maupun perusahaan. Contohnya, kalau pimpinan menghendaki Anda menyediakan data-data terbaru dua kali seminggu, tidak berarti ia tak percaya bahwa di minggu itu Anda tengah berusaha menyelesaikan tugas tersebut. Sangat mungkin dia hanya ingin memastikan bahwa tak akan ada hal-hal kecil yang terlewat. |
Quote:
5 Tunjukkan perhatian
Temukan seperti apa gaya kerja atasan Anda. Apakah ia termasuk orang yang senang menggunakan pendekatan berupa pengawasan melekat karena selalu mengamati semua hal sampai yang sekecil-kecilnya dalam setiap proyek yang ditangani atau cenderung sebaliknya? Seperti apa pula model komunikasinya, ceplas-ceplos ataukah cenderung lebih banyak diam? Perhatikan pula, kondisi seperti apa yang paling nyaman untuk bicara dengannya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tak perlu dijawab segera. Namun menunjukkan perhatian pada kecenderungan-kecenderungan yang ditunjukkan oleh pimpinan Anda akan membentuk relasi dengannya bisa terjalin lebih cepat dan produktif.
Ingat, bukan cuma Anda yang dituntut untuk melakukan penyesuaian diri, tapi juga bos baru dan pada banyak kasus, seluruh pekerja di lingkup kantor tersebut juga dituntut untuk melakukan penyesuaian di sana-sini. Makanya jangan terkejut kalau semua pihak sama-sama merasakan ketidaknyamanan selama masa penyesuaian. Bersikap penuh pengertian kepadanya akan menguatkan relasi kerja Anda berdua hingga bisa terjalin kerjasama yang saling menguntungkan.
SUmber:kaskus.us
Share This article
Share on Facebook
KOMENTAR:
0 comments tentang “Anak Baru, kok Jadi Bos?”
Post a Comment
No komentar? ga masalah! yang penting datang terus ke blog ini and baca juga artikel lainnya!
Terima kasih telah mengunjungi Xplain BloG